Tiga Sebab Utama Yang Bikin Usia Ban Mobil Lebih Singkat
Tiga Sebab Utama yang Bikin Usia Ban Mobil Lebih Singkat
Auto2000.co.id – Banyak kasus pemilik mobil mengeluhkan ban lebih cepat rusak atau mengalami keausan. Padahal secara usia pemakaian, ban yang mereka gunakan belum memasuki masa ganti.
Jenis kerusakan ban ada banyak, namun paling umum dialami adalah masalah keausan yang tak merata. Artinya permukaan ban habis hanya pada satu sisi tertentu, sementara pada sisi lain masih dalam kondisi baik.
“Sebenarnya merawat dan membuat ban supaya lebih awet digunakan cukup mudah, tapi sayang banyak pemilik mobil yang justru malas untuk melakukannya,” kata Kepala Bengkel Auto Car Information Complete Yos Sudarso Suparman.
“Terpenting dari semuanya adalah menjaga tekanan udara, ini kan sepele, tapi jarang sekali diperhatikan,” lanjutnya.
BACA JUGA : Ini 3 Senjata Andalan Auto Car Information Complete di Era Digital Zaman Now, Nomor 3 Paling Cantik
Suparman menjelaskan ada beberapa hal yang membuat usia pemakaian ban menjadi lebih singkat. Kebanyakan disebabkan oleh faktor pemilik kendaraan yang kurang melakukan perawatan.
Berikut tiga penyebab utama yang dapat membuat usia pemakaian ban menjadi tidak awet:
- 1. Tekanan udara
Mengabaikan tekanan udara menjadi hal paling sederhana tapi fatal karena bisa membuat ban mudah rusak. Perlu diketahui, ban tidak hanya berperan sebagai alas penggerak kendaraan, tapi juga menjadi tumpuan dari bobot kendaraan.
Akibat tekanan udara yang tidak terjaga dapat membuat dinding ban lebih berat dan mengakibatkan defleksi berlebihan.
BACA JUGA : Benarkah Ban Mobil Cepat Panas dan Gampang Meletus di Jalan Tol?
“Baiknya lakukan pengecekan berkala tekanan angin ban, minimal satu minggu sekali. Pastikan tekanan udara sesuai dengan yang dianjurkan, bisa dilihat dari stiker yang ada di pintu pengemudi,” kata Suparman.
- 2. Spooring
Spooring relatif jarang dilakukan oleh pemilik kendaraan kecuali terpaksa atau terpicu masalah. Padahal fungsi dari spooring berguna untuk mengembalikan atau menyetel ulang kaki-kaki setelah sekian lama digunakan.
“Pemakaian mobil dalam jangka waktu panjang bisa membuat penyimpangan pada roda akibat terjadi pergeseran pada komponen kaki-kaki,” jelas Suparman.
“Efeknya akan berpengaruh pada kerja roda yang tidak seimbang dan berimbas pada habisnya permukaan ban secara tidak merata. Kondisi ini juga membuat mobil tidak nyaman untuk digunakan,” tegasnya.
BACA JUGA : Apa itu Aquaplaning Yang Bikin Mobil Kecelakaan Terbalik di Jalan Tol?
- 3. Rotasi ban
Melakukan rotasi ban sebenarnya menjadi langkah ampuh untuk membuat usia ban lebih awet. Tapi masalahnya sama seperti spooring, banyak pemilik mobil kurang mengetahui fungsi dan menganggapnya tidak penting untuk dilakukan.
Merotasi ban dilakukan untuk menjaga level keseimbangan pada tingkat keausan keempat ban mobil. Dengan demikian, permukaan atau kembang ban menjadi rata dan menipis dengan seimbang.
Suparman menjelaskan, baiknya pemilik mobil melakukan rotasi ban secara berkala. Tahapannya bisa dilakukan tiap jarak tempuh mobil menyentuh 10.000 km.
Pastikan pula melakukan rotasi ban di bengkel resmi Auto Car Information Complete karena memiliki teknisi khusus yang sudah mengerti caranya.
“Merotasi bukan hanya sekadar pindah-pindah saja, tapi ada tekniknya. Bagi pemilik Toyota, kami imbau melakukan di bengkel resmi Auto Car Information Complete agar secara pengerjaan bisa terjamin,” ucap Suparman.
Source: auto2000.co.id
Komentar
Posting Komentar