Jangan Terlalu Lama Injak Setengah Kopling
Jangan Terlalu Lama Injak Setengah Kopling
Power merupakan output yang sangat penting dari sebuah kerja mesin. Karena itu, banyak pengendara yang rela bersusah-susah mengutak-atik kendaraannya agar performa mesin kendaraannya prima, tangguh di kondisi jalan macam apa pun.
Namun, hati-hati. Bisa saja kerja mesin sudah sedemikian mantap tapi tenaga tetap terasa lembek. Tidak kuat diajak lari, apalagi menempuh jalan yang menanjak.
Salah satu penyebab kasus seperti di atas adalah masalah pada kopling. Umumnya, karena kanvas kopling sudah aus atau tipis. Fungsi kopling adalah meneruskan tenaga dari mesin ke persneling (transmisi). Maka sangat wajar bila mobil terasa kurang tenaga meskipun sebenarnya mesin baik-baik saja. Output mesin akan terbuang sia-sia karena salah satu penyalurnya tidak berfungsi dengan baik.
Jadi, bila mesin mobil Anda terasa kurang tenaga barangkali kanvas koplingnya sudah tipis. Jika ya, segera ganti dengan yang baru. Bila dibiarkan, bukan saja mesin kurang tenaga. Komponen-komponen lain pada sistem kopling bisa ikut rusak. Jika sudah parah, kerusakan ini sangat mungkin membuat mobil tidak bisa melaju sama sekali.
Menurut Suwarno, Technical and Training Development Emergency Roadside Assistance (ERA), sebetulnya usia kanvas kopling cukup lama. Kendati begitu, banyak pengendara yang harus mengganti kanvas kopling jauh lebih cepat. Penyebabnya adalah style dan skill dalam berkendara: biasanya kasus seperti ini terjadi pada mereka yang terlalu sering dan lama menginjak setengah kopling.
Menginjak kopling setengah memang perlu sebagai penyeimbang agar mesin mobil tidak mati saat di-rem atau waktu pertama kali kendaraan melaju. Cuma, seharusnya jangan terlalu lama dan jangan terlalu sering. Satu lagi, begitu selesai perpindahan gigi, langsung lepas pedal kopling.
Yang sulit dihindari adalah saat jalanan macet. Kebanyakan pengendara lebih memilih menginjak pedal kopling setengah ketimbang cara lain. Salah satu cara yang kami sarankan adalah melaju perlahan dengan gigi satu. Andai pun terpaksa harus berhenti karena antrian mobil, lebih baik posisikan netral sekaligus dan injak rem. Sehingga, pedal kopling bisa dibebaskan.
Ketika kopling diinjak, kaitan antara mesin dan persneling akan terputus sehingga praktis output mesin tidak sampai ke penggerak roda. Digeber-geber pun laju kendaraan tidak akan berubah. Laju roda akan terpengaruh begitu kopling dilepas. Sebab, pada saat pedal kopling dilepas, plat penekan (matahari) akan menekan kanvas sehingga power dari mesin (melalui fly wheel) dapat bergerak menuju persneling.
Pada saat kopling ditekan setengah, maka tenaga dari mesin melalui fly wheel yang diteruskan ke persneling pun hanya setengah. Posisi kanvas juga setengah menghubungkan. Posisi inilah yang membuat terjadinya gesekan antara kanvas kopling – fly wheel – matahari. Gesekan-gesekan ini yang akan mempercepat tipisnya kanvas kopling.
Komentar
Posting Komentar