Waspadai Dehidrasi Dan Radang Pencernaan Saat Puasa
Waspadai Dehidrasi dan Radang Pencernaan Saat Puasa
Selama Ramadhan, tubuh jangan sampai mengalami dehidrasi dan radang pencernaan saat menjalankan ibadah puasa. untuk menghindari dehidrasi pada tubuh, sebaiknya memperbanyak konsumsi air mineral di saat sahur dan berbuka puasa. Air putih yang mengandung mineral merupakan bagian terbesar dari komposisi tubuh manusia sehingga hampir semua reaksi dalam tubuh memerlukan cairan.
Agar metabolisme tubuh berjalan dengan baik, dibutuhkan air yang seimbang setiap harinya untuk menggantikan cairan yang hilang pada saat beraktivitas, terutama pada musim kemarau dan juga mengenali gejala penyakit yang disebabkan kurangnya cairan pada tubuh.
Cara Mengatasi dan Mengobati Dehidrasi
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi antara lain : Penderita diare dan muntah muntah dapat diberikan pengobatan awal untuk mencegah kehilangan cairan yang lebih lanjut, obat obatan ini terutama untuk mengurangi gejala yang terjadi. Obat penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. Penderita diberikan minum sebanyak mungkin dengan cara bertahap namun frekuensinya ditingkatkan.
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Penggantian cairan ini dapat berupa banyak minum, bila minum gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Tapi yang utama disini adalah penggantian cairan sedapat mungkin dari minuman.
Pencegahan Dehidrasi
Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut :
- Lingkungan : aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.
- Olah raga : Pilihlah olahraga yang sesuai. Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.
- Umur : Umur muda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari. Dehidrasi memiliki tiga tingkatan yang berbeda, di antaranya, dehidrasi ringan, sedang dan dehidrasi berat
Ciri-ciri dehidrasi ringan, yakni muka memerah, permukaan kulit terasa kering dan pecah-pecah, pusing dan lemah, kram pada otot terutama pada kaki dan tangan, kelenjar air mata berkurang kelembabannya, volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya, sering mengantuk dan mulut serta lidah kering akibat air liur berkurang
Selanjutnya, tanda-tanda untuk dehidrasi sedang, yaitu tekanan darah menurun hingga menyebabkan pingsan atau tidak sadarkan diri, kontraksi kuat pada otot, terasa kembung pada lambung dan terjadi percepatan pada detak atau denyut nadi
Kemudian untuk dehidrasi berat, biasanya penderita mengalami suhu upnormal pada tubuh, ujung kuku terlihat membiru dan tingkat kesadaran serta daya fikir melemah
Namun sebaiknya apabila menemukan gejala awal dehidrasi pada titik dehidrasi ringan, segera memeriksakan diri, karena pada tingkatan sedang dan berat biasanya penderita tidak lagi bisa menjalankan ibadah puasa mengingat kebutuhan air dalam tubuh harus segera diimbangi.
Dehidrasi kerap kali menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat kelihatan berkerut. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi pada kulit, yaitu dengan minum banyak cairan, normalnya disarankan untuk mengkonsumsi paling sedikit 8 gelas cairan sehari, minum minuman berenergi dapat mendorong orang-orang aktif lebih banyak minum cairan karena kandungan rasa dan sodium tinggi di dalamnya, hindari minuman berkafein dan yang mengandung alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi, hindari minuman yang mengandung carbonat karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah pemenuhan konsumsi cairan, mengenakan pakaian berwarna terang yang menyerap dan berukuran pas, usahakan berada di tempat yang sejuk, terlindungi dari matahari dan lindungi kulit dengan sunblock kapan saja. Selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit.
Jika Anda mengalami pertanda ini, segeralah hentikan aktivitas dan beristirahatlah di tempat yang sejuk. Minum cairan sebanyak mungkin untuk menggantikan air yang hilang dari tubuh Anda.
Radang Pencernaan
Pada gejala radang pencernaan yang menimbulkan terganggunya “saluran tinja” biasanya ditandai dengan perut yang terasa panas sesudah makan, kemudian muncul bercak darah ketika buang air besar.
Selain itu, usus akan terasa perih karena terjadi peradangan dan biasanya disertai gejala diare, muntah dan menurunnya berat badan. Untuk mengatasinya, membutuhkan banyak serat penetralisir bakteri-bakteri yang hinggap dalam tubuh. Sebaiknya mencegah dari pada mengobati, karena jika terjangkit akan sangat menganggu kelancaran ibadah puasa.
Cara mencegahnya: yakni selektif dalam memilih makanan, Hindari makanan yang menggunakan bahan berbahaya, seperti zat pewarna, pengawet dan lainnya. Selain itu, jika ingin memasak, sebaiknya juga mencuci dengan bersih sayuran dan bahan masakan. Hal ini penting untuk menghindari kemungkinan adanya bakteri penyebab radang pencernaan
Saat berbuka puasa sebaiknya masyarakat juga jangan memulai dengan mengkonsumsi makanan yang berat-berat, seperti nasi, roti, gorengan dan lainnya. Awali lah dengan minum air mineral dan santapan ringan, seperti kolak, bubur dan lainnya. Setelah itu beristirahat sebentar untuk kemudian Shalat Maghrib. Selepas itu baru melanjutkan dengan makan yang berat-berat, namun jangan berlebihan.
Sumber Okezone
Source: auto2000.co.id
Komentar
Posting Komentar