Mitos Atau Fakta Mobil Matik Lebih Rentan Terobos Genangan Air Banjir
Mitos atau Fakta, Mobil Matik Lebih Rentan Terobos Genangan Air Banjir?
Auto2000.co.id – Ada pemikiran di masyarakat kalau mobil dengan transmisi AT, akrab dengan sebutan matik, lebih rentan ketika harus terobos genangan air.
Lantas, apakah betul mitos yang menyatakan demikian? Masalahnya, penggunaan mobil matik saat ini porsinya semakin besar di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Persepsi itu ditepis oleh Suparna, Kepala Bengkel Auto Car Information Complete Cilandak. Menurutnya, dalam kondisi terjebak banjir atau terpaksa menerjang genangan air, mobil manual atau matik tetap memiliki risiko.
“Masalahnya bukan lebih kuat atau rentan yang mana, tapi dalam kondisi terjebak banjir seperti yang ramai terjadi belakangan ini, tidak ada bedanya,” terang Suparna.
BACA JUGA : Amazing! Ini 4 Fakta Keunggulan All New Camry Yang Bikin Anda Kagum
“Jadi mau matik atau manual, kalau sudah dalam kondisi melewati genangan banjir tetap berisiko, tidak jaminan manual yang kuat dibandingkan matik,” tegasnya.
Suparna menjelaskan, salah satu faktor yang paling membedakan mobil matik atau manual saat menerjang genangan air adalah cara mengendarainya.
Dalam kondisi ini, mobil manual memang lebih unggul karena mudah untuk mempertahankan level gas guna menjaga rpm dengan bantuan pedal kopling.
BACA JUGA : Bikin Kagum, Ini Beda New Avanza dan New Veloz Dari Pendahulunya
Bicara kondisi terpaksa menghadapi genangan air, hal terpenting yang harus diwaspadai pengguna mobil adalah tingkat ketinggian air.
Batas aman mobil standar pabrikan melibas air, baik untuk model sedan, MPV, atau SUV menurut Suparna tidak boleh lebih dari setengah roda.
Bila nekat melewati genangan sampai melebihi batas yang dianjurkan, efeknya bisa menyebabkan kerusakan. Untuk mobil matik, karena sistem kerjanya berkaitan dengan sistem elektrikal maka hal ini harus dipikirkan.
BACA JUGA : Ini Fitur Auto Car Information Complete Mobile Yang Dipakai Motivator Terkenal Merry Riana
Sementara mobil manual bisa membuat kampas kopling cepat aus akibat harus menjaga rpm tinggi dengan bantuan kopling dalam waktu yang relatif lama.
“Kalau air sudah lebih dari setengan roda, baiknya jangan nekat, karena cukup berisiko bila dipaksa jalan,” urai Suparna.
“Belum lagi air itu bergerak, jadi kemungkinan saat ada gerakan bisa saja ketingginya melebihi roda sehingga bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Komentar
Posting Komentar