Toyota Rush Suv Selincah City Car
Toyota Rush, SUV Selincah City Car
Sungguh suatu pengalaman baru bagi kami saat melewatkan waktu tiga hari bersama dengan mobil ber-tagline “Unleash Yourself”, yakni Toyota Rush. Luapan kebebasan berkendara saat berada di belakang setir yang penuh sensasi atau fun to drive terasa saat menjajal varian hasil kolaborasi kedua dengan Toyota dengan Daihatsu.
Kebetulan pihak PT. Toyota Astra Motor (TAM) menyiapkan varian Toyota Rush tipe S Silver Metallic bertransmisi manual. Redaksi BeritaATPM.com berasumsi bahwa setiap mobil yang diuji lebih baik yang bertransmisi manual, karena lebih mudah untuk mengukur seberapa besar performa dari kendaraan tersebut.
Setelah sabuk pengaman terpasang, posisi duduk dan posisi spion luar dalam sudah sesuai, kami langsung menghidupkan kunci kontak. Saat idle, kami mencoba menyimak seberapa besar suara mesin yang masuk ke kabin. Ternyata kinerja mesin tipe 3SZ-VE plus kualitas peredam pada kabin, membuat kami merasa tenang di dalam. Selanjutnya Rush kami ajak menelusuri jalan bebas hambatan untuk menguji akselerasi, kecepatan, handling dan sekali lagi sistem kekedapan kabin.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi pengujian, kami tak memiliki kritikan yang signifikan. Limpahan tenaga dan torsi hingga karakter rem cakram (depan) dan tromol (belakang), ditambah fitur keamanan ABS serta EBD membuat perjalanan semakin nyaman dan aman. Bahkan saat melakukan manuver, kinerja suspensi MacPherson strut dengan pegas koil dan stabilizer pada depan, serta suspensi belakang menggunakan 4-links dengan pegas koil dan Lateral Rod, mampu meredam efek limbung pada kecepatan tinggi.
Sedikit kritikan muncul ketika kami menyusuri jalan-jalan padat perkotaan. Dengan putaran mesin yang cenderung tinggi, kendaraan sedikit tersendat-sendat ketika berjalan pelan. Kami berkali-kali harus menyesuaikan dengan tekanan pedal kopling agar kendaraan melaju mulus. Namun menurut kami, semua masih dalam batas kewajaran.
Sambil lalu kami coba telusuri sisi interior Rush. Ternyata dominasi warna ivory dalam dual tone turut memberikan rasa nyaman dan ketenangan selama di dalam. Selain itu, fungsilitas dari control panel sangat ergonomis. Namun kritikan kami jatuh pada warna display yang cenderung agak redup, membuat mata kami cepat lelah saat mencoba memantau kondisi mesin atau kecepatan.
Penelusuran pun kami lanjutkan untuk mencoba seluruh posisi duduk. Ternyata efek dari panjang wheelbase cukup terbukti, karena baik kursi baris pertama maupun baris kedua memiliki ruang yang sangat memadai bagi kenyamanan kaki (leg room) dan kepala (head room). Terlebih lagi ruang penyimpanan belakang mampu menampung banyak barang bawaan. Apabila menginginkan kapasitas yang lebih luas, kami cukup melipat saja kursi baris kedua hanya dengan menarik tuas pada sisi samping kursi.
Untuk lebih meyakinkan pada sistem kekedapan kabin, Rush kami larikan dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Ternyata kebisingan yang pada umumnya menghinggapi kabin, terutama dari suara angin, deru mesin dan ban, mampu ditepis Rush. Ditambah lagi fasilitas sistem audio double DIN dengan kelengkapan 6 CD changer dan MP3 player, plus 4 speaker dan 2 tweeter serta sistem akustik yang mumpuni, kemacetan sore itu tidak kami rasakan sama sekali.
Memasuki kawasan Senayan, Jakarta Selatan, kami ingin menjajal sisi kemudahan Rush di areal parkir. Oleh karena itu, Rush kami bawa memasuki sebuah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut. Areal parkir yang kami tempuh mengharuskan Rush menanjak dengan alur memutar dan space sempit yang cukup menyulitkan. Kelemahan yang kami rasakan adalah posisi pilar-A agak rebah sedikit, dan menciptakan efek blind spot yang cukup mengganggu saat kondisi memutar. Kami
Source: auto2000.co.id
Komentar
Posting Komentar