Toyota Kijang Kian Agresif Pasar Mobil Maret Mungkin Tembus 30 000 Unit
Toyota Kijang Kian Agresif: Pasar Mobil Maret Mungkin Tembus 30.000 Unit
Setelah sempat tertekan di awal tahun, pasar mobil domestik pada Maret diperkirakan akan mulai bangkit dengan total angka penjualan menembus 30.000 unit, sementara Toyota agresif memasarkan Kijang.
Presdir PT TAM Johnny Darmawan mengatakan pihaknya sempat khawatir pasar mobil pada Maret akan kembali tertekan karena sebagian besar masyarakat masih berkosentrasi untuk memperbaiki kerusakan kendaraan akibat banjir di awal Februari.
Namun, berdasarkan data penjualan sementara yang masuk, angka pada Maret diyakini akan lebih baik dibandingkan Februari. "Saya yakin 30.000 unit pasti [tercapai]," katanya, di sela-sela acara Kijang Kumpul Keluarga, kemarin.
JIka angka 30.000 unit tersebut benar-benar tembus pada Maret, berarti angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak awal 2007. Sepanjang tahun lalu, volume penjualan mobil tidak menembus angka di atas 30.000 unit kecuali pada tiga bulan terakhir yakni September 2006 yang mencapai 34.162 unit, November 33.22 unit dan pada Desember 31.177 unit.
Pada 2007, pasar otomotif dibuka dengan angka penjualan hanya 26.804 unit. Bulan berikutnya (Februari) pasar justru terkoreksi menjadi hanya 23.811 unit. Jika angka 30.000 unit terlampaui maka pencapaian itu jauh lebih besar dibandingkan Maret 2006 yang hanya 26.833 unit.
Johnny menjelaskan salah satu faktor terjadinya lonjakan angka penjualan pada Maret adalah hari kerja yang panjang dan masih besarnya angka inden dari beberapa model kendaraan.
"Pemicunya antara lain, pembelian yang tertahan dan secara whole sale, outstanding masih besar [masa inden] Toyota Rush baru bisa dipenuhi pada Juni-Juli sedangkan Avanza pemenuhannya sekitar satu hingga dua bulan mendatang," paparnya.
Kerkait dengan gencarnya Toyota mengampanyekan Kijang Innova dalam beberapa pekan terakhir, termasuk kegiatan Kijang Kumpul Keluarga, Johnny menegaskan hal itu dilakukan bukan semata-mata untuk membendung laju MPV baru milik Nissan, yaitu Grand Livina.
"Livina itu berat. Siapa bilang tidak berat. Tapi program ini bukan dibuat untuk [mengantisipasi] Livina," katanya.
Menurutnya, dalam sebulan penjualan Kijang Innova mencapai 3.000 – 4.000 unit. Dari tiga varian yaitu E, G dan V, penjualan terbanyak disumbangkan varian G yaitu sekitar 40% – 45%.
Melalui kegiatan itu, Toyota sedang berusaha meyakinkan konsumennya bahwa Kijang merupakan kendaraan hemat bahan bakar. Dari segi teknik, konsumsi BBM Kijang kapsul (dengan kondisi macet) rata-rata mencapai 1 liter untuk 7,1 km hingga 7,2 km. Dengan kondisi yang sama Kijang Innova bisa menempuh 7,3 km hingga 7,5 km untuk tiap liter.
"Artinya Kijang lebih irit dan engine lebih tinggi [dibandingkan model lama]. Kalau dalam kondisi di jalan tol, jatuhnya jauh lebih irit, di mana 1 liter bisa menempuh 8 km hingga 9 km, sedangkan Innova bisa 11 km hingga 12 km per liter. Persepsi bahwa Kijang boros itu sama sekali ngga benar."
Sumber: Bisnis Indonesia
Source: auto2000.co.id
Komentar
Posting Komentar