Dua Kebiasaan Mencegah Kunci Tertinggal
Dua Kebiasaan Mencegah Kunci Tertinggal
Salah satu kasus yang kerap diadukan para customer AstraWorld adalah masalah kunci tertinggal di dalam mobil. Biasanya, pengendara baru tersadar kealpaan ini ketika hendak membuka pintu. Sangat menyesakkan memang. Apalagi bila saat itu kita tengah diburu waktu.
Tentu saja, masalah kunci tertinggal ini menjadi ancaman yang mengerikan bagi banyak pengendara. Terutama mereka yang sistem penguncian kendaraannya belum menggunakan central lock maupun alarm. Sistem terakhir ini bisa meminimalisir kemungkinan pintu tertutup dengan kunci tertinggal di dalam mobil.
Bila ada problem kunci tertinggal di dalam mobil, bagi tim Emergency Roadside Assistace (ERA) AstraWorld bukan tugas sulit. Cuma butuh waktu beberapa menit untuk membuka pintu dengan alat-alat bantu sederhana.
Pada prinsipnya, ada dua syarat untuk membuka pintu yang terkunci. Pertama, ciptakan ruang untuk bisa menyentuh kawat-kawat pengunci. Biasanya dengan membuka karet di tepi-tepi kaca pintu. Kadang kala malah juga lewat lubang baut yang ada di plat nomer belakang. Kedua, cari alat yang bisa menyentuh kawat-kawat pengunci di pintu tersebut. Tim ERA biasa menggunakan penggaris (besi pipih) atau pun kawat. Dengan mengutak-atik kawat di balik doortrim, kita bisa membuka penguncian.
Kendati cuma dua syarat di atas, pada praktiknya memang agak sulit. Perlu pengalaman dan pengetahuan yang komprehensif mengenai jenis mobil dan tipe penguncian yang digunakan. Sebab, masing-masing mobil mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Bila belum tahu, perbedaan ini lumayan menyulitkan upaya membuka kunci.
Tapi, ada satu saran yang sangat menarik dari Mario Hartato, salah seorang member AstraWorld dan pengendara Kijang tahun 2002. Ia mengaku pernah kebingungan ketika pintu mobil terkunci dengan anak kunci masih menggantung di starter. Pengalaman itu bahkan sudah terjadi dua kali.
Dari dua pengalaman itulah Mario mencoba merumuskan sesuatu. Sebelum kerepotan mengakali pintu yang terkunci, menurutnya, jauh lebih baik mencegah kemungkinan anak kunci tertinggal di dalam mobil. Untuk ini, menurut lelaki yang juga pernah mengirim tips ini, ada dua perilaku yang harus dibiasakan pengendara:
- Biasakan selalu mematikan mesin kendaraan sebagai aktivitas terakhir. Matikanlah mesin setelah anda membereskan semua barang yang akan anda keluarkan dari mobil. Yang banyak terjadi, apabila mesin dimatikan pertama kali, baru kemudian berkemas, akan memperbesar kemungkinan lupa kunci mobil yang masing menggantung. Karena, tangan kita sudah penuh dengan barang barang yang akan kita bawa turun.
- Biasakan jangan terlalu sering mengunci pintu dengan cara menekan knob pengunci dari dalam, menarik handle lalu membanting pintu. Kebiasaan ini sangat beresiko. Menurut Mario, biasakan mengunci dengan menggunakan anak kunci. Dengan cara ini, otomatis pengendara terbiasa membawa anak kunci ke luar mobil.
Sederhana memang. Hanya, hasilnya cukup membantu. Paling tidak, dua kebiasaan itu yang sampai sekarang dipraktekkan Mario agar pengalaman buruknya tidak terulang lagi.
Source: auto2000.co.id
Komentar
Posting Komentar