Menjaga Performa Mesin Tetap Prima
Menjaga Performa Mesin Tetap Prima
Sebagai pengendara, siapapun tentu ingin memiliki mesin mobil dengan performa yang sempurna. Baik dalam arti respon yang sangat prima (mesin langsung bereaksi ketika pedal gas ditekan), output tenaga yang maksimum, irit dalam mengkonsumsi bahan bakar, maupun gas buang yang ramah lingkungan.
Mobil baru pada umumnya memiliki mesin dengan kriteria seperti di atas. Sehingga, dari segi pengendaraan mobil terasa sangat nyaman dan tangguh. Konsumsi bahan bakar pun tidak boros serta tidak terlalu mencemari lingkungan.
Persoalannya, seiring dengan waktu dan pemakaian, performa mesin bisa berubah. Responnya payah, tenaganya lemah, boros dan kandungan karbon monoksida pada gas buang terlalu tinggi.
Ada beberapa hal yang memungkinkan penurunan tersebut. Yang paling dominan adalah bahan bakar. Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tidak sesuai (lebih rendah dibandingkan standar yang disarankan) akan mengakibatkan pembakaran yang tidak sempurna. Bahkan timbul ngelitik (knocking) yang bisa mempercepat kerusakan pada mesin. Efek yang langsung terasa adalah hal-hal yang sudah disebutkan di atas.
Jadi, gunakanlah selalu bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai dengan anjuran produsen mobil Anda.
Selain masalah bahan bakar, oli mesin juga bisa mempengaruhi performa mesin. Oli mesin yang terlalu encer akan mengakibatkan daya lumas berkurang. Ini akan menghambat perputaran poros engkol dan komponen-komponen lain yang bergerak. Di samping itu, oli encer juga akan mempercepat keausan komponen-komponen yang seharusnya dilumasi.
Karena itu, gantilah oli mesin secara periodik agar viscositas (kekentalan) oli terjaga. Indikator oli yang sudah harus diganti adalah: selain encer, juga terlihat kotor serta tercium bau oli terbakar. Terkait dengan oli, jangan lupa untuk mengganti filter oli secara periodik.
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah penggantian secara periodik komponen-komponen yang terkait dengan mesin. Misalnya, busi, saringan udara, dan saringan bahan bakar. Komponen-komponen ini akan mengalami kerusakan (kotor) yang dapat menghambat fungsi masing-masing komponen.
Busi yang aus (kotor) akan menghambat percikan bunga api sehingga bahan bakar di ruang bakar akan sulit terbakar. Sementara, saringan udara maupun saringan bahan bakar, apabila kotor akan menghambat aliran udara dan aliran bahan bakar.
Jangan dilupakan pula penyetelan-penyetelan secara periodik. Penyetelan sangat diperlukan untuk mengembalikan komponen ke posisi semula. Sebab, pengoperasian mobil sangat memungkinan terjadi perubahan setelan. Penyetelan yang diperlukan misalnya pada ignition timing, celah katup, dan emisi gas buang.
Source: auto2000.co.id
Komentar
Posting Komentar